Tuhan tidak melupakan orang benar - Ayub 17:1-9 | Renungan mentari pagi

 


"𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫"

Salam damai sejatrah, kepada saudara-saudari terkasih di dalam Tuhan.

Semoga kasih setia Tuhan terus dapat kita rasakan di dalam kehidupan kita,

Di dalam nama Tuhan Yesus, saya menyampaikan renungan firman Tuhan,untuk saling menguatkan.

Renungan firman Tuhan,

pada kali ini berjudul: 

 "Tuhan tidak melupakan orang benar "

Renungan pada kali ini diambil dari kitab Ayub,

pasal yang ke 17, ayat 2, 6 dan ayat yang ke 9,

 Ini adalah perkatan dari pada Ayub,

di ayat 2, iya katakan :

"Sesungguhnya aku menjadi ejekan,

mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka"

ayat 6 :

"aku telah dijadikan sindiran di antara bangsa-bangsa dan aku menjadi orang yang diludahi, mukanya"

 Ayub merasa bahwa :

begitu banyak ejekan yang ia dapatkan karena keadaan yang ia alami.

ia telah menjadi sindiran bagi banyak orang karena keadaan yang ia alami,

Namun di ayat yang 9, ia katakan :

"Meskipun begitu, orang yang benar tetap pada jalannya,dan orang yang bersih tangannya, bertambah-tambah kuat ".

Di dalam keadaan yang di alami oleh Ayub,

sangat mungkin ia mengalami sindiran atas apa yang dia alami,

Disaat seorang mengalami perubahan besar dalam hidupnya.

Dari keadaan yang baik menjadi keadaan yang buruk.

Dari keadaan yang biasa-biasa saja menjadi keadaan yang buruk.

Dari keadaan yang sangat baik menjadi keadaan yang sangat buruk.

Sangat mungkin bagi orang lain memiliki asumsi yang bermacam-macam,terhadap apa yang menimpah orang tersebut.

Orang lain bisa beranggapan bahwa hal itu terjadi sebagai hukuman dari Tuhan,karena mereka menganggap ada dosa besar yang dilakukan,sehingga malapetaka itu boleh menimpah orang tersebut,

Dan bisa juga orang lain beranggapan bahwa keadaan baik yang selama ini dinikmati itu, di atas penderitan daripada orang lain.

Karena banyak orang memiliki anggapan bahwa : jika seorang hidup benar,maka di dalam hidupnya tidak akan mengalami malapetaka.

Namun, dari kisah Ayub ini, kita tahu bahwa Ayub tidak melakukan dosa apapun,sehingga ia ditimpa malapetakah itu.

Ayub tidak hidup baik di atas penderitan orang lain,sehingga malapetaka itu boleh menimpah dirinya.

Tetapi semua hal yang menimpah Ayub, itu atas ijin dari pada Tuhan.

Sebagai umat percaya kita harus memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita,itu semua terjadi atas ijin dari padaNya.

Apakah yang terjadi adalah hal yang baik menurut kita,atau pun yang terjadi adalah hal yang buruk menurut kita dan menurut orang lain.

Semua hal itu terjadi atas ijin dari padaNya.

Satu hal yang harus kita ingat adalah :

selama memang kita adalah orang yang hidup benar di hadapan Allah,

Tuhan tidak akan pernah melupakan kita.

Ayub boleh saja tampaknya mengalami malapetaka dalam hidupnya,sehingga orang lain mengencap dirinya dan beranggapan yang tidak tidak terhadap dirinya.

Namun Ayub adalah orang yang hidup benar di hadapan Allah,sehingga tuhan tidak pernah melupakannya.

Dan di akhir cerita dari kisah Ayub, kita dapat melihat bagaimana Tuhan memulihkan kadang Ayub,

Karena ia memang orang yang hidup benar di hadapan Allah dan Tuhan tidak pernah melupakan orang yang hidup benar di hadapanNya.

Segala kemuliaanbagi nama Tuhan, alleluya, amin.


Forum dukungan :

🔊Youtube ⤵

@TransmediaOfficial20


Website ✍️⤵

aevangelisasi.wordpress.com

liriklagurohanni.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Profil piala Dunia Tim Argentina

Anak Manusia, Tuhan atas hari sabat - Bacaan dan renungan injil Markus 2 : 23-28

BACAAN HARI INI DIAMBIL DARI INJIL MARKUS BAB 2 AYAT 23 HINGGA 28 .  INILAH INJIL YESUS KRISTUS MENURUT MARKUS: "  PADA  SUATU HARI SAB...